TUGAS
RESUME
Judul buku : Pendidikan, Kebudayaan, dan
Masyarakat Madani Indonesia
Pengarang : Karangan Prof, Dr. H.A.R.
TILAAR, M.Sc.Ed.
Tahun terbit :
1999
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Tempat terbit :
Bandung
Resensi oleh : Qisthi Alina Naeli A (09410023)
Dalam buku pendidikan, kebudayaan,
dan masyarakat madani indonesia karangan Prof, Dr.H.A.R. Tilaar, M.Sc.Ed. pembahasannya tentang hakikat dari
pendidikan, dan kebudayaan bahwa pendidikan tidak dapat dikucilkan dari proses
kemanusiaan hal ini berdasar dari beberapa pendekatan seperti pendekatan
epistimologis dan ontologis. dari kedua pendekatan ini melahirkan berbagai
jenis teori mengenai apakah sebenarnya pendidikan itu untuk menelusuri berbagai
teori tersebut perlu kita sepakati, seperti yang telah diuraikan tadi, bahwa
pendidikan itu bukan hanya suatu kata benda tetapi juga merupakan suatu proses
atau kata kerja. dari berbagai pendekatan menjelaskan hakikat dari pendidikan,
sehingga dari berbagai teori tersebut, mempunyai kesamaan dalam memberikan
jawabannya tentang hakikat pendidikan, yaitu bahwa pendidikan tidak dapat
dikucilkan dari proses pemanusiaan. tidak ada yang dapat eksis tanpa
pendidikan.
Kebudayaan adalah
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus di biasakannya dengan belajar, serta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. jika berbicara tentang apa
hakikat dari kebudayaan, maka dapat disimpulkan bahwa inti dari setiap
kebudayaan adalah manusia. dengan kata lain kebudayaan adalah khas insani.
hanya manusia sajalah yang berbudaya dan membudaya. kebudayaan tersebut menurut
tylor, dapat berupa suatu prestasi kreasi manusia seperti seni, kepercayaan dan
sebagainya. dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah seperti hukum,
adat istiadat yang berkesinambungan, kemudian pula dapat berupa kebudayaan yang
diperoleh dari lingkungan. ada 3 hal yang penting tentang hakikat dari
kebudayaan menurut tylor yaitu: adanya keteraturan dalam hidup bermasyarakat,
adanya proses pemanusiaan, dan didalam proses pemanusiaan itu terdapat suatu
visi tentang kehidupan.
Sedangkan kebudayaan
menurut konsep pemikiran ki hajar dewantara menjelaskan bahwasanya kebudayaan
bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat
indonesia. oleh karena itu pendidikan, masyarakat, kebudayaan, merupakan suatu
triparti tunggal dimana kebudayaan merupakan dasarnya, masyarakat menyediakan
sarana, dan proses pendidikan merupakan kegiatan untuk melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai yang mengikat kehidupan bersama dalam masyarakat.
dengan demikian pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan
masyarakat sebagai pemilik kebudayaan itu.
Peranan pendidikan didalam
kebudayaan dapat dilihat nyata dalam perkembangan kepribadian manusia. karena
tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan. para pakar menyatukan
behaviorisme dan psychoanalyst, yaitu para ahli psikologi behaviorisme melihat
kelakuan manusia sebagai suatu reaksi dari rangsangan dan sekitarnya, disinilah
peranan pendidikan dalam pembentukan kelakuan manusia, begitu pula para ahli
psikologi psikoanalis menganggap kelakuan manusia ditentukan oleh
dorongan-dorongan yang sadar maupun yang tidak sadar.
Kebudayaan merupakan dasar
dari praksis pendidikan, maka bukan saja seluruh proses pendidikan berjiwakan
kebudayaan nasional, tetapi juga seluruh unsur kebudayaan harus diperkenalkan
dalam proses pendidikan. hal ini berarti kesenian, budi pekerti, sastra juga
pendidikan jasmani. kemudian pendidikan nasional harus dilandasi oleh
kebudayaan nasional. keterkaitan yang erat antara pendidikan dan kebudayaan
nasional karena bukan saja untuk menentukan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan kebudayaan nasional, tetapi juga kebudayaan nasional perlu
diwujudkan atau dikembangkan melalui pendidikan nasional.
Kebudayaan dalam pendidikan,
kebudayaan dapat di artikan secara sempit yaitu kebudayaan tidak lebih dari
kesenian, tari-tarian, seni pahat, seni batik, dsb. dalam arti luas yaitu
pendidikan kita dewasa ini secara intelektualistris artinya hanya mengenai satu
unsur saja di dalam kebudayaan, denan demikian pendidikan kita bukan merupakan
teempat dimana kebudayaan dapat berkembang dan pendidikan tersebut merupakan
bvagian dari kebudayaan secara menyeluruh.
Gejala pemisahan pendidikan dari
kebudayaan dapat kita lihat dari gejala sebagai berikut:
kebudayaan di batasi pada hal-hal yang
berkenaan dengan kesenian, tarian tradisional, Kepurbakalaan,
termasuk urusan candi dan bangunan kuno dan sastra tradisional.
nilai-nilai kebudayaan dalam
pendidikann telah di batasi pada nilai-nilai intelektual belaka.
nilai-nilai agama bukanlah urusan
pendidikan tapi lebih merupakan urusan lembaga agama.
Setelah dijelaskan masalah pendidikan dan kebudayaan,
maka dibahas kaitannya dengan manusia yang berpendidikan dan manusia yang
berbudaya, para pakar berpendapat bahwa manusia yang berpendidikan sama artinya
dengan manusia yang berbudaya. adapun perbedaan dari pengertian keduanya yaitu,
manusia berpendidikan diartikan sebagai manusia yang telah berkembang kemampuan
intelektualnya karena pendidikan. sedangkan seorang yang menguasai dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan
moral yang hidup dalam kebudayaan tersebut.
kemudian dari manusia yang
berpendidikan dan berbudaya tersebut maka ada yang disebut dengan masyarakat
madani, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(a). kesukarelaan, (2),
keswasembadaan, (3).kemandirian tinggi terhadap negara dan yang ke (4)
keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. pendidikan dalam
masyarakat madani indonesia ialah proses pendidikan yang mengakui hak-hak serta
kewajiban perorangan dalam masyarakat.
Oleh
karena itu pendidikan nasional haruslah didasarkan pada kepentingan masyarakat
indonesia yang cerdas, tepo seliro, gotong royong, mandiri, taat pada hukum, ikhlas
beramal, suka membantu orang lain dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
sehingga dapat berkarya dan mengambil keputusan-keputusan yang manusiawi dalam
membangun masyarakat madani indonesia.
Kelebihan
Buku ini membahas
dengan jelas mengenai pendidikan mulai dari pendekatan sampai pada
cabang-cabangnya yaitu pendekatan holistik dan reduksional. buku ini juga
membahas pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan secara menyeluruh bukan
kebudayaan itu yang berasal dari pendidikan. buku ini menunjukkan bagaimana
menjadi masyarakat indonesia yang madani sebagai dasar mengambil keputusan
dalam membangun pendidikan dan kebudayaan di indonesia.
Kekurangan
Menurut
saya buku ini kurang memberikan contoh-contoh tentang kebudayaan yang ada di
indonesia. negara kita ini kan banyak sekali terdapat kebudayaan mulai dari
sabang sampai merauke hal itu belum disentuh oleh penulis padahal kalau hal ini
disinggung pasti akan sangat bermanfaat bagi pembacanya guna menambah khasanah
pengetahuan kebudayaan yang ada di indonesia.
KITA TAHU BAHWA KONDISI BUDAYA DI INDONESIA SEDANG MENGALAMI KEGONCANGAN (CULTURAL SHOCK). SALAH SATU FAKTOR PENYEBABNYA ADALAH ARUS GLOBALISASI. KALAU MEMANG PENDIDIKAN ITU BAGIAN DARI BUDAYA, BAGAIMANA PENDIDIKAN MENANGGAPI PERMASALAHAN TERSEBUT? YA, SINGKATNYA REALISASI PENDIDIKAN DALAM MENJAGA KEUTUHAN JATI DIRI BUDAYA BANGSA SEPERTI APA? TRMS
BalasHapus