Selasa, 03 April 2012

Seni Di Dalam Perdaban Islam

Nama               : Andi Arwantono
NIM                : 09410079
Judul Buku      : Seni Di Dalam Peradaban Islam
Pengarang       : M. Abdul Jabbar.
Penerbit           : Pustaka
Buku yang saya resume ini berjudul Seni dalam peradaban Islam.Buku ini merupakan buah karya dari seorang tokoh berkebangsaan Malaysia  yang bernama Muhammad Abdul abbar. Buku ini walaupun merupakan rancangan teoritis namun tyelah banyak mencapai keberhasilan dalam menyebarluaskan pengetahuan warisan Islam. Seni Islam adalah bidang pengkajian peradaban islam yang penting. Semakin banyak kita mengenal kesenian islam, maka semakin baik pula pengenalan kita terhadap peradaban orang-orang Islam. Persis seperti ucapan Dr. Ettinghausen pada suatu kesempatan, “…Seni Islam malah semakin jauh melewati tujuannya yang langsung : ia menjadi symbol islam,”  Meskipun seni, dalam setiap peradaban diciptakan oleh minoritas kreatif, namun seni dapat menampilkan masyarakat secara utuh dalam suatu masa tertentu. Seni menjadi pertanda kemajuan peradaban. Seni adalah hasil dari keselarasan jiwa dan alam. Keindahan akan menyebarkan perdamaian.
         Dalam buku ini akan dijelaskan mengenai kedudukan seni dalam kehidupan Islam, Keindahan menurut Al Ghazali, Musik religious islam, Muslim dan Tashwir, Kehalalan seni lukisn di masa awal slam, Seni rupa muslim, Islam dan Arsitektur, dan Corak Islam dalam arsitektur Spanyol dan Amerika Latin.
1.    Kedudukan Seni Dalam Kebudayaan Islam
       Peradaban Islam mulai muncul di permukaan ketika terjadi hubungan timbal balik antara peradaban orang-orang Arab dengan bermacam-macam penduduk asli di Timur Tengah dan Timur Dekat, serta pencampuran dari beberapa tradisi kebudayaan di bawah naungan Islam. Pada mulanya, Islam tidak  memerlukan sesuatu bentuk kesenian, tetapi bersama jalannya sang waktu, kaum Muslim dari beraneka ragam kebangsaan telah mewujudkan karya-karya bernilai seni perantara pengungkapan pandangan hidupnya yang khas. Kaum muslim, baik mereka yang berkebangsaan Arab maupun yang bukan Arab, telah mewarisi tradisi artistik kebudayaan Timur Tengah Zaman Kuno. Mereka membangun bentuk-bentuk seni yang kaya yang sesuai dengan perspektif kesadaran nilai Islam, dan secar perlahan tapi pasti mengembangkan gaya mereka sendiri serta menambah sumbangan yang asli di Lapangan kesenian.
       Agama Islam tidaklah menggariskan bentuk-bentuk seni tertentu, tetapi sekedar memberi pagar lapangan ekspresi. Misalkan Islam tidak mengizinkan jenis puisi tertentu yang sifatnya tidak islami. Akibatnya banyak syair Arab masa pra-slam mendapat kritikan. Puisi sebagai bentuk kesenian tidaklah ditinggalkan oleh Kaum Muslim, pada saat para penyair mengubah isi puisi-puisinya dengan  cita rasa Islam dan mengungkapkan cita-cita Islam lewat syair kembali memperoleh tempatnya semula dalam masyarakat Islam pada waktu itu. Meskipun seni dalam peradaban Islam cukup dikenal baik oleh para ahli, tetapi hingga kini kita belum memiliki batasan tentang seni Islam yang dapat diterima semua pihak. Seni Islam atau seni yang dinamis adalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada Allah. Secara teoritis, memang seni dalam Islam dapat mengungkapkan konsep tauhid, tetapi dalam prakteknya apakah seni Islam selalu menyampaikan pesan keesaan Tuhan? Suatu bentuk kesenian menjadi Islamis jika hasil seni itu mengungkapkan pandangan hidup kaum muslim. Seni Islam dapat juga diberi batasan  sebagai suatu seni yang dihasilkan oleh seniman atau desainer Muslim, atau dapat juga berupa seni yang sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh seorang muslim, sedangkan seniman yang membuat obyek seninya tidak mesti seorang muslim.  
2.    Keindahan Menurut Al-Ghazali
Al-ghazali tidak menumpukan perhatiannya kepada karya seni dalam bentuk fizikal. Inikerana beliau berpendapat sesebuah karya seni yang dinilai daripada aspek fizikal sebenarnya hanyalah untuk tuntutan jasmani. Bagi al-ghazali, manusia yang taksubdengan kebendaan tidak akan berjaya menjejak kebahagiaan hakiki tetapi akan terusmenerus hanyut dalam kancah kehancuran. Selain itu, segala yang ditanggapi yangmelahirkan nikmat dan kepuasan bergantung kepada orang yang membuat tanggapanitu. Sesebuah karya seni yang dihargai dan diamati akan dapat melahirkan kepuasanpada penghayat seni itu sendiri. Ini merumus kepada segala yang indah akan dikasihikerana yang indah memberi atau mendatangkan kepuasan kepada penghayatnya.keindahan alam semulajadi merumuskan tuhan yang menciptakannya kerana yangmenciptakannya ialah tuhan yang indah. Keindahan tuhan dapat dipersepsikan melaluikuasa pancaindera dan oleh µ mata hati µ . Al-ghazali melihat keindahan daripada segidalaman yang bersabit dengan nilai-nilai kerohanian, etika dan keagamaan. Keindahanalam luaran atau syahadah dapat dipersepsi oleh pancaindera yang lima dan didapatioleh sesiapa sahaja manakala keindahan dalaman manusia yang dapat dihayati melaluimata hati lebih peka, lebih seni daripada pancaindera yang lima.seni menurut pandangan al-ghazali adalah sesuatu yang tidak dinafikan bahawahubungan seni dengan kehidupan manusia tidak boleh dipisahkan. Manusia tidakbolehterpinggir dengan seni namun kehadiran seni itu wajar tidak memisahkan akidahmanusia. Dalam perspektif islam, seni boleh dibahagikan kepada dua tujuan iaitu yangpertama ialah suatu alat bagi manusia mencapai matlamat lebih tinggi dan bermaknaiaitu untuk mencapai kbahagiaan dunia dan akhirat manakala yang kedua pula ialah seni melupakan suatu penawar bagi seseorang yang mengembara di dunia ini dalammenuju alam akhirat.
3.         Kehalalan Seni Lukis Di Awal Masa Islam
Salah satu perwujudan estetika Islam yang sering dikesampingkan ialah seni lukis. Padahal tradisinya memiliki sejarah panjang. Sebab-sebabnya mungkin karena seni lukis dalam tradisi Islam berkembang pesat di luar kebudayaan Arab, seperti Persia, Asia Tengah, Turki, India Mughal, dan Nusantara. Sedangkan apa yang disebut kebudayaan Islam kerap diidentikkan dengan kebudayaan Arab. Kecenderungan tersebut tampak pada sebutan ‘arabesque’ terhadap ragam hias tetumbuhan yang mengalami perkembangan pesat sejak berkembangnya agama Islam dan peradabannya. Sebab yang lain ialah anggapan bahwa larangan menggambar makhluq hidup yang bergerak seperti manusia dan binatang benar-benar didasarkan atas sumber al-Qur’an. Padahal ketidaksenangan ulama atau fuqaha tertentu terhadap seni lukis, sebagaimana terhadap seni pada umumnya, lebih didasarkan pada hadis tertentu yang kesahihannya masih terus diperdebatkan sampai sekarang.
Pandangan bahwa lukisan figuratif tidak dibenarkan dalam Islam bersumber dari teks-teks abad ke-11 dan 12 M, ketika ulama fiqih dan ilmu syariat mulai dominan dalam Islam. Dan mulai bertabrakan pandangan dengan para filosof (hukama) dan sufi berkaitan dengan manfaat seni dalam peradaban religius. Teks-teks sebelum abad tersebut malah tidak mempersoalkan kehadiran lukisan figuratif. Di negeri-negeri yang telah disebutkan malah abad ke-12 dan 13 M merupakan periode pesatnya perkembangnya seni lukis khususnya, dan seni rupa umumnya, dalam sejarah kebudayaan Islam. Lukisan-lukisan yang dihasilkan pada masa awal itu umumnya berupa lukisan miniature atau lukisan berukuran kecil yang pada mulanya dimaksudkan sebagai ilustrasi buku. Baru pada abad ke-17 M lukisan berukuran besar pada dinding berkembang pesat di negeri-negeri seperti Persia, Iraq, Turki, Asia Tengah, dan India Mughal. Sejalan dengan itu estetika atau teori seni juga berkembang. Peran estetika estetika menonjol karena mempengaruhi corak seni lukis secara umum.
Pada mulanya seni lukis dalam Islam muncul di wilaah-wilayah yang sebelum datangnya Islam telah memiliki tradisi seni lukis yang telah maju. Khususnya Persia, Iraq dan Asia Tengah. Di kawasan-kawasan ini peradaban besar masa lalu telah muncul seperti Mesopotamia, Sumeria, Assyria, Babylonia, Sughdia dan Persia. Tidak heran jika lukisan tradisi Islam paling awal dijumpai di wilayah-wilayah ini. Lukisan tertua misalnya dijumpai pada dinding istana Bani Umayyah yang dibangun oleh Sultan Walid I pada tahun 712 M di Qusair Amra, Syria. Juga lukisan di tembok bekas istana Sultan al-Mu`tazim dari Bani Abbasiyah di Samarra, Iraq, yang dibangun pada tahun 836-9 M. Di antara gambar menarik ialah gambar burung sedang terbang. Pada masa selanjutnya burung dijadikan tamsil bagi roh manusia yang selalu merindukan asal-usulnya di alam ketuhanan (`alam al-lahut) dan karenanya burung merupakan satu-satunya binatang yang muncul sebagai motif utama seni hias Islam. Sosok manusia digambar dalam pola lingkaran. Contoh serupa dijumpai pada sejumlah benda keramik dari zaman yang sama. Yang lebih menarik lagi ialah bahwa gambar di istana Abbasiyah itu dipengaruhi gaya Sassaniyah Persia abad ke-2 dan 7 M.
4.    Seni Rupa Muslim
Peradaban Islam telah mengalami perkembangan sejak  berabad-abad yang lalu hingga kini. Seni rupa Islam menjadi salah satu bagian penting yang ikut mewarnai perjalanannya. Kaum Muslim khusunya seniman-seniman dan pelukis-pelukis membuat benda seni dengan tujuan estetis, misalnya kaligrafi yang indah, bangunan masjid, tekstil-tekstil bersulam, karpet dan keramik-keramik bernilai tinggi. Prestasi-prestasi yang dicapai para ahli Muslim dalam bidang kaligrafi, arsitektur, bangunan-bangunan, lukisan, keramik dan lain-lain adalah warisan yang memberi rasa bangga bagi orang-orang Islam. (Muhammad Abdul Jabbar Beg: 1977)
Bangunan-bangunan masjid kuno yang hingga kini masih berdiri dengan megahnya yang  memiliki nilai-nilai seni tinggi adalah peninggalan peradaban Islam yang masih bisa kita nikmati. Masjid-masjid yang monumental tersebut dapat kita jumpai di Pakistan, Turki, Arab Saudi, dan lain-lain.(Isma’il R Al Faruqi:1986).  Selain itu kita juga mengenal bangunan megah menyerupai masjid dan bernuansa Islami yaitu Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia yang merupakan peninggalan peradaban Islam di India.  Selain peninggalan-peninggalan peradaban Islam di luar Indonesia, di Indonesiapun juga banyak kita temui bukti-bukti peninggalan peradaban Islam begitu berkembang pesat.  Bangunan-bangunan masjid di daerah Cirebon, Banten, Demak, Sumatera, dan lain-lain dengan struktur bangunan yang megah adalah bukti seni Islam yang berkembang maju. Selain peninggalan berupa bangunan, masih banyak lagi peninggalan peradaban Islam, misalnya ornamen, dekoratif, ragam hias, kaligrafi Arab, dan lain-lain yang dapat kita jumpai selain di Indonesia juga di berbagai negara. 
Di antara peninggalan-peninggalan peradaban Islam yang sangat penting dan menarik
adalah seni tulis yaitu kaligrafi Arab. Sejak awal  perkembangannya sampai di abad modern sekarang ini, seni kaligrafi terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kaligrafi mendapat tempat istimewa di kalangan kaum Muslim.
5.    Arsitektur Dan Islam
Aresitektur merupakan suatu bidang yang kadangkalanya seseorang akanmenganggap bidang itu adalah sebuah seni, atau dengan minoritas yang beranggapan bahwa arsitektur merupakan suatu bidang keteknik-an atau hal beraroma insinyur.Kebanyakan orang-orang berpihak pada kesenian yang biasa dikenal bebas danrelatif, tergantung bagaimana seseorang memandang. Seni merupakan bentuk ekspresi yang tidak dapat dibatasi, bebas dan terkadang malah liar. Begitu jugadengan arsitektur yang beberapa kalangan menjadikan sebuah kebebasan ekspresiyang mutlak yang menjadi kelahiran unsur seninya.Lalu dengan hal ini, bagaimana agama Islam dan keterkaitannya dengan masalahseni arsitektur yang biasa bebas?Islam adalah agama yang paling mengtutamakan hukum dan aturan. Islam akanselalu memandang segala sesuatu dengan dasar hukum dan syariat yang telahditetapkan dalam kitab Al Qur¶an dan hadits-hadits.Sebagai seorang muslim, hendaknya segala sesuatu dikembalikan kepada syariatdan hukum hukum islam. Begitu pula dengan arsitektur. Arsitektur dalam islamtnetunya harus berlandaskan pada aturan dan prinsip-prinsip islam.Dalam hal ini, arsitektur yang berlandaskan dasar hukum agama islam adalaharsitektur yang berlandaskan prinsip-prinsip tauhid dan mengacu pada nilai-nilaikebenaran, kebaikan dan keindahan, baik dalam aspek hubungan dengan allah,hubungan dengan alam, dan hubungan dengan manusia itu sendiri, juga dengankeselurahan niat, dalam proses, hingga hasilnya.
Jadi, dalam islam, segala sesuatu tidak mengenal kebebasan mutalak. Ya mungkin bisa bebas, tetapi bukan bebes sebebas-bebasnya seperti pada sistem liberal.Begitu pula dengan bidang arsitektur ini yang terkadang tidak mempedulikanhubungan-hubungan dengan Sang Khaliq, dengan alam sekitar yang sebagian besar akan mendapatkan dampak negatif, atau hubungan dengan manusia.Dalam proses arsitektur, seringkali kita mendapati masyarakat atau malah kitasendiri yang tidak menghiraukan niat yang kita tujukan untuk tujuan arsitektur itu, bagaimana sebuah proses yang seharusnya dijalankan dengan nilai-nilai baik danluhur islam.tentu akan berbeda hasilnya dengan sebuah bangunan arsitektur yangdalam prosesnya terdapat unsur korupsi dengan hasil bangunan dimana semuakaryawan yang menjadi bagian dari pembangunan berlaku jujur dalam settiapkegiatan prosesnya. Karena biasanya sesorang hanya pedulia dengan masalahmatrealistis, atau hasilnya saja. yang penting enak di kita´ begitu yang seringkalimelintas dalam pemikiran banyak orang.Islam memperhatikan apakah suatu bangunan itu akan membawa lebih banyak mudharat atau maslhatnya baik bagi lingkingan atau manusianya.
Jika suatu bangunan itu malah akan membawa dampak buruk bagi lingkungan,mencemarkan lingkunga, maka sejurusnya harus dipikir ulang dan dibenahi bagiaman hal itu dapat merugikan lingkunganSebagai manusia, bukankah kita nyaris sepenuhnya bergantung pada lingkungan? bukankah kita manusia dengan sebenar-benarnya, membutuhkan lingkungan?Tanpa lingkungan atau alam, kita tidak mampu hidup, tanpa mereka kita tidak mampu berdiri untuk melakukan ibadah. Mereka bisa berdiri tanpa manusia,mereka masih bisa melangsungkan hidup bahkan yang lebih baik. Tapi justru kitayang hidup bergantung pada mereka yang malah menyumbang kerusakan padaalam.
6.    Corak Islam dalam Arsitektur Spanyol dan Amerika Latin
Ketika terjadi krisis minyak di Amerika , perusahaan –perusahaan mobil di sana tergugah untuk menciptakan mobil –mobil yang iritbensin tapi dengan mutu dan kemewahan yang tetap ajeg dan terjaga.Ford menawarkan Sevilla, Chrysler meyodorkan Cordoba. Geranganapa yang meyebabkan perusahaan-perusahaan Amerika itu memilihtiga kota di Spanyol Selatan untuk menamakan dan menciptakankesan mewah pada mobil yang mereka buat itu? Granada, Seville danCordoba adalah tiga kota di Andalusia (Spanyol sekarang) yang telahlama masyhur karena kemahirannya dalam bidang kerajinan sertakehidupannya yang menawan sehingga belahan sebelah utara benuaAfrika yang terletak di seberang selat Gibraltar (Jabal Thariq) sebuah tempat yang mengabadikan nama seorang faatih al-Andalus(penaluk Andalusia) yaitu Thariq ibn Ziyad tetap disebut orang sebagai“ Surga Yang Hilang” (al-Firdaus al-Mafqud ) Selama sembilan abad yaitu sejak rahun 711 sampai 1610-bangsa Arab dan kaum Muslim tinggal di semenanjung Iberia,semenanjung yang merupakan negeri-negeri midren di Spanyol danPortugis yang mereka sebut dengan al-Andalus.
       Dalam bahasa Inggris kita mengenalnya dengan sebutan Andalusia, meskipun sekarangsebutan itu hanya digunakan untuk menyebutkan Spanyol bagianselatan saja.Selama periode kebesaran bangsa Arab berlangsung, Spanyolmerupakan sebagian dari dunia Islam yang begitu luas, membentangdari Atlantik hingga tapal batas Cina dan menyuruk ke Asia. Padaabad-abad tersebut, kebudayaan Spanyol terekam dalam kebudayaanArab. Kota Cordoba yang merupakan ibukota Spanyol selama tiga abadmerupakan kota paling gemerlap di Eropa berkat dukungan parapenulis, sarjana, negarawan dan senman yang kenamaan. Bahkankota-kota lainnya pun di Spanyol, secara bersama-sama turut diharumkan oleh kemakmuran dan kebudayaan Cordoba ini.Semenanjung Iberia merupakan dunia yang giat menghasilkan tiga jenis komoditi yang amat bermanfaat, yaitu sutera, kertas, dan bubukmesiu. Ketiga jenis komoditi tersebut diangkut serta dijual sampai kenegeri Cina; akan tetapi produk tersebut hingga bertahun-tahunberlalu malah tak sampai ke Perancis yang jaraknya Cuma beberapamil ke arah timur laut.Penyebaran angka Arab secara merata, baik di dunia Islammaupun di Eropa Tengah, telah mengakibatkan terjadinya revolusidalam bidang matematika, pada awal abad ke
Penggunaan tabel-tabel geografi dan astronomi yang dibuat berdasarkan hasil kerjailmuwan Persia, al-Khawarizmi telah memupuk kemajuan-kemajuan dibidang yang sama. Maslamah, seorang sarjana dari Madrid setelahberhasil melengkapi gelar kesarjanaannya di pusat ilmu pengetahuan Timur, pulang ke Spanyol sambil memboyong angka Arab besertatabel-tabel Khawarizmi tersebut. Suatu hal yang mirip dengan mahasiswa-mahasiswa Timur Tengah sekarang ini ketikamenyelesaikan studinya di Eropa ataupun di Amerika.Dalam bidang seni dan arsitektur, hasil praktis dari adanyagerakan kebudayaan tersebut berupa penyempurnaan corak sertatema-tema artistik yang secara intim menafsirkan cita-cita Islam kedalam rinci-rinci (details) pembuatan barang kerajinan serta arsitektur.Perpaduan bermacam langgam (style) memegang peranan di seluruhdunia Islam; baik Persia dimana kegemaran akan arsitektur telahmenjadi tradisi panjang di jantung tanah Arab sendiri, juga di Mesir,Syria, Asia Tengah, India maupun Turki serta Afrika Utara dan Spanyol.Sebagai contoh adalah rumah-rumah Yamani yang dinding-dindingbatanya berenda-renda serta permukaannya dipernis dengan amatindahnya, merupakan suatu smber pola dekorasi yang mengilhami pengerjaan dinding bata Mudejar di Spanyol dan Maroko. Duniapemikiran pada masa itu diubungkan dengan bahasa Arab, bahasayang merupakan lambang kehidupan pan Arab serta rasa persatuanIslam.Suasana Andalusia yang tumbuh dalam pelbagai pengaruh yangtersebar luas itu amatlah menarik dan istimewa. Sebab bermacamlanggam kebangsaan yang amat beragam itu, telah dipadukannyahingga menajdi satu kesatuan yang utuh- yakni kebudayaan Islam,seperti yang diekspresikan di Spanyol. Dan kekayaan itulah yang kemudian diterapkan ke dalam seni arsitekturnya secara amat luarbiasa.

1 komentar:

  1. mas andi sangat luar biasa bisa memaparkan sebegitu detailnya tentang seni dalam peradaban islam. saya menjadi tertarik ketika ada pokok bahasan yang membicarakan tentang seni rupa muslim. dari sini baru saya mengetahui tentang macam-macam seni rupa. dimana selama ini saya hanya tau mengenai seni rupa itu hanya satu. tidak ada seni rupa yang muslim dan non-muslim, tetapi bahwa seni rupa yang saya ketahui selama ini hanya ada satu yaitu seni rupa itu sendiri.
    yang menjadi sorotan saya disini adalah ketika saya membaca mengenai salah satu karya dari seni rupa muslim adalah karpet. dimana saat ini kita lihat banyak sekali masjid-masjid yang menggunakan karpet. itu akan membawa rizki bagi si pengrajin karpet. tetapi ada juga pengrajin karpet yang menggunakan bahan dari sutra untuk membuat karpet. supaya karpet tersebut menjadi lebih indah dan harga jualnya sangat tinggi.
    nah kita kembali kepada permasalahan banyaknya masjid yang memakai karpet, apakah karpet yang terbuat dari sutra itu bisa kita gunakan dimasjid atau tidak?

    BalasHapus