Minggu, 15 April 2012

RESENSI BUKU


TUGAS RESUME

Judul buku                : Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia
Pengarang                  : Karangan Prof, Dr. H.A.R. TILAAR, M.Sc.Ed.
Tahun terbit           : 1999
Penerbit                      : PT Remaja Rosdakarya
Tempat terbit         : Bandung
Resensi oleh               : Qisthi Alina Naeli A  (09410023)



            Dalam buku pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani indonesia karangan Prof, Dr.H.A.R. Tilaar, M.Sc.Ed.  pembahasannya tentang hakikat dari pendidikan, dan kebudayaan bahwa pendidikan tidak dapat dikucilkan dari proses kemanusiaan hal ini berdasar dari beberapa pendekatan seperti pendekatan epistimologis dan ontologis. dari kedua pendekatan ini melahirkan berbagai jenis teori mengenai apakah sebenarnya pendidikan itu untuk menelusuri berbagai teori tersebut perlu kita sepakati, seperti yang telah diuraikan tadi, bahwa pendidikan itu bukan hanya suatu kata benda tetapi juga merupakan suatu proses atau kata kerja. dari berbagai pendekatan menjelaskan hakikat dari pendidikan, sehingga dari berbagai teori tersebut, mempunyai kesamaan dalam memberikan jawabannya tentang hakikat pendidikan, yaitu bahwa pendidikan tidak dapat dikucilkan dari proses pemanusiaan. tidak ada yang dapat eksis tanpa pendidikan.
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus  di biasakannya dengan belajar, serta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. jika berbicara tentang apa hakikat dari kebudayaan, maka dapat disimpulkan bahwa inti dari setiap kebudayaan adalah manusia. dengan kata lain kebudayaan adalah khas insani. hanya manusia sajalah yang berbudaya dan membudaya. kebudayaan tersebut menurut tylor, dapat berupa suatu prestasi kreasi manusia seperti seni, kepercayaan dan sebagainya. dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah seperti hukum, adat istiadat yang berkesinambungan, kemudian pula dapat berupa kebudayaan yang diperoleh dari lingkungan. ada 3 hal yang penting tentang hakikat dari kebudayaan menurut tylor yaitu: adanya keteraturan dalam hidup bermasyarakat, adanya proses pemanusiaan, dan didalam proses pemanusiaan itu terdapat suatu visi tentang kehidupan.
Sedangkan kebudayaan menurut konsep pemikiran ki hajar dewantara menjelaskan bahwasanya kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat indonesia. oleh karena itu pendidikan, masyarakat, kebudayaan, merupakan suatu triparti tunggal dimana kebudayaan merupakan dasarnya, masyarakat menyediakan sarana, dan proses pendidikan merupakan kegiatan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang mengikat kehidupan bersama dalam masyarakat. dengan demikian pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan masyarakat sebagai pemilik kebudayaan itu.
Peranan pendidikan didalam kebudayaan dapat dilihat nyata dalam perkembangan kepribadian manusia. karena tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan. para pakar menyatukan behaviorisme dan psychoanalyst, yaitu para ahli psikologi behaviorisme melihat kelakuan manusia sebagai suatu reaksi dari rangsangan dan sekitarnya, disinilah peranan pendidikan dalam pembentukan kelakuan manusia, begitu pula para ahli psikologi psikoanalis menganggap kelakuan manusia ditentukan oleh dorongan-dorongan yang sadar maupun yang tidak sadar.
Kebudayaan merupakan dasar dari praksis pendidikan, maka bukan saja seluruh proses pendidikan berjiwakan kebudayaan nasional, tetapi juga seluruh unsur kebudayaan harus diperkenalkan dalam proses pendidikan. hal ini berarti kesenian, budi pekerti, sastra juga pendidikan jasmani. kemudian pendidikan nasional harus dilandasi oleh kebudayaan nasional. keterkaitan yang erat antara pendidikan dan kebudayaan nasional karena bukan saja untuk menentukan bahwa pendidikan nasional berdasarkan kebudayaan nasional, tetapi juga kebudayaan nasional perlu diwujudkan atau dikembangkan melalui pendidikan nasional.
Kebudayaan dalam pendidikan, kebudayaan dapat di artikan secara sempit yaitu kebudayaan tidak lebih dari kesenian, tari-tarian, seni pahat, seni batik, dsb. dalam arti luas yaitu pendidikan kita dewasa ini secara intelektualistris artinya hanya mengenai satu unsur saja di dalam kebudayaan, denan demikian pendidikan kita bukan merupakan teempat dimana kebudayaan dapat berkembang dan pendidikan tersebut merupakan bvagian dari kebudayaan secara menyeluruh.
Gejala pemisahan pendidikan dari kebudayaan dapat kita lihat dari gejala sebagai berikut:
kebudayaan di batasi pada hal-hal yang berkenaan dengan kesenian, tarian tradisional,       Kepurbakalaan, termasuk urusan candi dan bangunan kuno dan sastra tradisional.
nilai-nilai kebudayaan dalam pendidikann telah di batasi pada nilai-nilai intelektual belaka.
nilai-nilai agama bukanlah urusan pendidikan tapi lebih merupakan urusan lembaga agama.

Setelah dijelaskan masalah pendidikan dan kebudayaan, maka dibahas kaitannya dengan manusia yang berpendidikan dan manusia yang berbudaya, para pakar berpendapat bahwa manusia yang berpendidikan sama artinya dengan manusia yang berbudaya. adapun perbedaan dari pengertian keduanya yaitu, manusia berpendidikan diartikan sebagai manusia yang telah berkembang kemampuan intelektualnya karena pendidikan. sedangkan seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup dalam kebudayaan tersebut.
kemudian dari manusia yang berpendidikan dan berbudaya tersebut maka ada yang disebut dengan masyarakat madani, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(a). kesukarelaan, (2), keswasembadaan, (3).kemandirian tinggi terhadap negara dan yang ke (4) keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. pendidikan dalam masyarakat madani indonesia ialah proses pendidikan yang mengakui hak-hak serta kewajiban perorangan dalam masyarakat.
            Oleh karena itu pendidikan nasional haruslah didasarkan pada kepentingan masyarakat indonesia yang cerdas, tepo seliro, gotong royong, mandiri, taat pada hukum, ikhlas beramal, suka membantu orang lain dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, sehingga dapat berkarya dan mengambil keputusan-keputusan yang manusiawi dalam membangun masyarakat madani indonesia.


Kelebihan
            Buku ini membahas dengan jelas mengenai pendidikan mulai dari pendekatan sampai pada cabang-cabangnya yaitu pendekatan holistik dan reduksional. buku ini juga membahas pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan secara menyeluruh bukan kebudayaan itu yang berasal dari pendidikan. buku ini menunjukkan bagaimana menjadi masyarakat indonesia yang madani sebagai dasar mengambil keputusan dalam membangun pendidikan dan kebudayaan di indonesia.

Kekurangan
            Menurut saya buku ini kurang memberikan contoh-contoh tentang kebudayaan yang ada di indonesia. negara kita ini kan banyak sekali terdapat kebudayaan mulai dari sabang sampai merauke hal itu belum disentuh oleh penulis padahal kalau hal ini disinggung pasti akan sangat bermanfaat bagi pembacanya guna menambah khasanah pengetahuan kebudayaan yang ada di indonesia.


1 komentar:

  1. By Laila Sangadah18 April 2012 pukul 01.25

    KITA TAHU BAHWA KONDISI BUDAYA DI INDONESIA SEDANG MENGALAMI KEGONCANGAN (CULTURAL SHOCK). SALAH SATU FAKTOR PENYEBABNYA ADALAH ARUS GLOBALISASI. KALAU MEMANG PENDIDIKAN ITU BAGIAN DARI BUDAYA, BAGAIMANA PENDIDIKAN MENANGGAPI PERMASALAHAN TERSEBUT? YA, SINGKATNYA REALISASI PENDIDIKAN DALAM MENJAGA KEUTUHAN JATI DIRI BUDAYA BANGSA SEPERTI APA? TRMS

    BalasHapus