Selasa, 03 April 2012

Resensi Buku


RESENSI BUKU
Nama                           : Muhammad Mansur
NIM                            : 09410098     
Kelas                           : PAI B 

Judul Buku                  : Seni Dalam Peradaban Islam
Nama Pengarang         : M. Abdul Jabbar
Tempat Terbit              : Bandung
Penerbit                       : Pustaka
Tahun Terbit                : 1977

SENI DALAM PERADABAN ISLAM

Dalam hal ini penulis ingin sedikit menyorot tentang suatu topik yang dibahas dalam buku Seni Dalam Peradaban Islam.Topik yang akan penulis bahas mengenai Islam dan Seni. Yang mana keduanya mempunyai keterkaitan yang bisa membuat islam itu indah, karena di barengi dengan seni.
Tak seorang pun yang meragukan bahwa syair, nyanian, music, dan pembuatan gambar, kesemuanya termasuk didalam seni. Dalam buku itu disebutkan bahwa tak ada seorang pun yang menolak bahwa syair, nyanyian, dan music berkembang di sekeliling raja-raja dan sultan-sultan. Sedangkan para pelaku utama kegiatan kesenian ini memperoleh kemuliaan, kekayaan, kehormatan dan pujian dari segenap lapisan masyarakat. Kita semua mengetahui bahwa nabi Muhammad SAW bersahabat dengan Hassan Ibnu Tsabit dan memuji syair-syairnya, bahkan nabi menganjurkan supaya Tsabit menjawab syair-syair orang jahiliyah. Demikian juga rasulullah, telah memaafkan Ka’b bin Zuhayr, dan menerima penyesalannya. Beliau juga memberi jubah kehormatan kepada Ka’b. Para kholifah dan sultan mengikuti jejak rasulullah dengan memberi penghargaan kepada penyair , sesuai dengan keindahan karya-karyanya. Dalam buku itu juga disebutkan bahwa tidak pernah kita mendengar fuqaha yang memusuhi para penyair, tetapi dalam hal ini para fuqaha menolak jenis syair yang berisi satire, cinta, dan mabuk-mabukkan, yang mengarah pada lelucon dan kerusakan akhlak.
Islam dengan senang hati menyambut syair yang baik beserta seluruh kandungannya, karena dalam hal ini tidak ada ancaman masuk neraka dan mendapat siksa yang pedih bagi penyanyi dan pemusik. Rasulullah tidak menampakkan sikap tidak senang ketika beliau melewati sekelompok orang yang sedang menari. Bahkan beliau bersabda, “Menarilah sebaik-baiknya, Wahai banu Arfidah, supaya orang nasrani dan yahudi bisa menyaksikannya, bahwa agama kita sebenarnya memberi keleluasaan.
Dalam seni gambar dan patung, Rasulullah memperlonggar beberapa ikatan yang telah belaiu terapkan terhadap pembuatan gambar dan patung, apabila patung dan gambar yang bersangkutan ada kecenderungan kearah yang benar dan tidak menyimpang dari ajaran islam. Beliau membolehkan gambar-gambar diatas pakaian dan juga barang mainan anak-anak. Dari paparan diatas disimpulkan bahwa islam tidak melarang adanya seni patung, gambar dan syair yang mana itu untuk tujuan yang dibenarkan dan tidak menyimpang dari ajaran islam. Sehingga dalam hal ini, tidak dibenarkan bahwa islam bertentangan dengan hal yang meninggikan jiwa dan mengembangkan kecerdasan ataupun hasrat manusia untuk menuju kearah perkembangan kebudayaan dan peradaban.
Tentunya sebuah buku yang penulis bahas diatas mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihan yang tampak dalam buku ini, diantaranya adalah: buku ini kiranya sudah lengkap dalam memuat materi, sehingga dapat dijadikan rujukan yang berkualitas.
Kelebihan lain adalah, dalam penyajiannya disertai contoh-contohnya, sehingga mempermudah pembaca dalam memahaminya.
Sebuah karya memang tidak semuanya sempurna, disamping ada kelebihannya buku ini juga mempunyai kelemahan. Diantaranya: Ada beberapa penggunaan kata-katanya yang belum sesuai EYD. Sehingga penulis kira kata-kata yang masih kurang baku bisa direvisi menjadi bahasa yang baku. Dalam hal ini, mungkin tahun terbitnya sudah lama, sehingga terkadang pembahasannya kurang aktual, sehingga solusinya mungkin dengan cara merevisi dan mencetak ulang sesuai EYD yang berlaku sekarang ini. Dalam penggunaan bahasanya, terkadang ada beberapa kalimat yang sulit dipahami oleh pembaca, nampaknya disini perlu diperbaiki lagi dalam penggunaan kalimat.



1 komentar: