Rabu, 28 Maret 2012

TUGASKU "RESUME BUKU"

NAMA                   : Fajar Nur Rohmad
NIM                       : 09410087


BUKU  BERJUDUL
“PENDIDIKAN,  KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT MADANI  INDONESIA”
Prof.Dr. H.A.R  Tilaar, M.Sc.Ed
 PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG 2002
                                                                             
A.    Kekuatan – kekuatan  global yang mengubah Dunia
        Dalam Era reformasi  masyarakat  Indonesia menginginkan  terwujudnya suatu masyarakat yang baru  yakni masyarakat yang terbuka, maju, dan modern  dan ingin meninggalkan pola-pola  kehidupan  masyarakat orde baru.  Hal ini tidak terlepas  dari perubahan – perubahan  besar yang tengah  terjadi dalam kehidupan  umat manusia memasuki  abad 21. Kekuatan – kekuatan global  yang melanda dunia dewasa ini  termasuk masyarakat  dan bangsa Indonesia  adalah sebagai berikut:
1.      Proses  demokratisasi
         Usainya perang dingin ditandai dengan lahirnya gelombang demokratisai. Akibat  gelombang ini mulailah timbul  kesadaran yang  semakin meningkat  terhadap hak-hak manusia  dan tanggung jawab  manusia dalam membangun  masyarakat sendiri.  Masyarakat menginginkan  suatu masyarakat yang terbuka, maju, dan modern  bukan masyarakat yang totaliter  yang menginjak-injak  hak asai manusia. Masyarakat  di seluruh  dunia dewasa ini  lebih jauh  lagi menginginkan  suatu demokrasi yang partisipatoris  yaitu meminta  rakyat  yang berkemampuan  untuk ikut serta  dalam membangun masyarakatnya sendiri. Pendidikan  gaya lama  yang menganggap peserta  didik seperti gentong diisi semuanya oleh pendidik atau yang oleh Paulo Fraire dikatakan dengan sistem bank, perlu diganti  dengan sistem pendidikan  yang dapat mengembangkan  kemampuan rakyat.
2.      Kemajuan Teknologi dan komunikasi  dan dunia terbuka  
          Kemajuan teknologi  komunikasi  telah  membabat batas – batas  yang mengisolasi manusia. Lahirlah  apa yang disebut   masyarakat yang terbuka (open society). Dimana terjadi lairan bebas aliran informasi, manusia, perdagangan, dan bentuk-bentuk dan aktivitas kehidupan global  lainnya yang menyatukan manusia.  Didalam proses tersebut tentunya  terjadi persinggungan antar- kebudayaan.  Munculah apa yang disebut kebudayaan  global  yang selain  mempunyai nilai-nilai  yang positif  juga mengandung  bahaya-bahaya yang laten.   Keadaan ini memerlukan  manusia yang tidak terlempar dari akar  kebudayaannya. Manusia harus berada dalam kehidupan yang nyata, ditengah-tengah  masyarakat  yang mempunyai  kebudayaan sendiri. Dunia yang terbuka  Telah menciptakan  apa yang disebut  dunia – tanpa batas.  Manusia  dewasa  ini hidup  di dalam  apa yang disebut  global village atau kampung global.  Kini  orang  berkata-kata  mengenai  perlu adanya global  Governance.  Artinya  bukanya  menghapuskan  keberadaan negara-negara  dengan pemerintahan masing-masing  tetapi yang diperlukan  ialah kesatuan  arah  di dalm  kehidupan umat  manusia  di palnet  dunia ini.  Oleh sebab pendidikan  merupakan bagian dari proses  memasyarakat dengan kebudayaannya yang kongkrit, maka pembentukkan  masyarakat  madani dengan sistem nilai  yang diwujudkan  tidak terlepas  dari konfigurasi nilai-nilai  yang terdapat dalam kebudayaan manusia. Masyarakat  madani global  akan tersusun  dari  masyarakat – masyarakat  madani local  dengan kebudayaannya masing-masing.

B.     Apakah Masyarakat Madani
       Dalam kesamaan  manusia  itu dimungkinkan   akan lahirnya kebudayaan. Dari  situlah manusia  dapat mempertahankan  eksistensinya dan bahkan  berkembang memebangun kehidupannya melalaui kerja sama dengan sesama manusia. Di dalam  bukunya  yang terkenal  The Study of Man (1936), Ralph Linton menguraikan  mengenai milik bersama  manusia di dalam masyarakatnya.  Linton mengungkapakan adanya  : Univerasal  yaitu inti  yang memberi bentuk  stabilitas dan kebudayaan. Inti dari Common  Core   dari suatu kebudayaan yang dimiliki  oleh semua anggotanya.
              Peranan pendidikan  dalam  membentuk  dan mengembangkan  kebudayaannya. Pendidikan memperkenalkannya   kepada peserta didik  nilai-nilai inti  dari kebudayaannya.  Dengan pengenalan  serta penghayatan  terhadap nilai-nilai  inti ini   masyarakat mengalami  disentregasi  atau  menjadi agresi-agresi  yang lepas.  Dengan pengenalan  dan penghayatan  terhadap nilai-nilai inti  ini maka peserta didik akan dapat mengadakan perubahan  pada pranata-pranta sosialnya sebagai  pendukung dari  nilai-nilai  dan kebijakan.  Dalam pembangunan masyarakat madani  kita lihat ada  komponen  berperan  yaitu individu  sebagai pelaku dan  di dalam masyarakat  dan kedua pranata-pranata  sosial yang menampung  nilai-nilai budaya  yang akan mengatur tujuan bersama. Pentingnya masyarakat madani  dalam rangka kelangsungan  hidup masyarakat, telah  menjadi  pokok pemikiran  para filosof  dan negarawan  termasuk yang dikaji  didalam ilmu politik.
         Banyak tokoh yang membahas tentang pengertian manusia  baik ilmuwan dari barat maupun islam serta membahas hubungan  antara hak-hak individu  dan negara  di dalam  kebudayaan  Islam. Masalah hubungan  antara individu  dan negara  juga merupakan bagian  dari pemikiran politik islam. Berbagai tokoh  yang membahas tentang hubungan hak individu dan negara anatara lain, Al- Mawardi, Al – Ghazali, Ibn Taimiyah, Ibn Khldun.  Organisasi merupakan  suatau kebutuhan  bagi kehidupan manusia. Ada empat  factor yang  dapat menjadi penghalang  lajunya evolusi  masyarakat
1.      Penindasan ekonomi dan eksploitasi orang miskin
2.      Penindasan  politik dari kaum lemah
3.      Pentembahan berhala
4.      Korupsi oleh pemimpin agama.
              Masyarakat  Madani Indonesia diakibatkan dengan adanya  gerakan-gerakan  untuk membentuk masyarakat  madani. Cita-cita  reformasi  yang diinginkan adalah  mengakui kebinekaan  sebagai modal utama  bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan  suatu masyarakat  madani yang menghargai  akan perbedaan  sebagai kekuatan  bangsa dan sebagai identitas bangsa Indonesia  yang secara kultural sangat kaya dan bervariasi.





2 komentar:

  1. sangat sulit jika kita berbicara masalah budaya Indonesia. apalagi masyarakat madani Indonesia. ditengah arus globalisasi yang semakin menggila, pertempuran berbagaimacam kebudayaan tak dapat dielakkan.. indonesia yang dulu di kenal sebagai salah satu bangsa timur yang menjunjung tinggi tata krama masyarakat, suka gotong royong, suka menolong, ramah terhadap tetangga, kni mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan budaya dominan.
    mungkin benar jika dikatakan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan dan memajukan suatu budaya. namun kita juga harus ingat bahwa pendidikan disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat..
    nah, ketika masyarakat sudah dililit dengan kebutuhan kapitalis, apakah pendidikan juga harus memenuhi kebutuhan kapitalis..?
    padahal efek dari kapitalis, dapat melunturkan budaya asli Indonesia... mungkin ini merupakan dilema bangsa Indonesia sekarang ini...

    BalasHapus
  2. BRO,, BUDAYA Indonesia sekarang ini bukan merupakan sebuah budaya yang maju,, arus globalisasi tidak dapat ditanggapi sebagai suatu yang positif oleh sebagian masyarakat kita, tayangan didalam tv pun yang jelas jelas merusak akar budaya kita seakan akan dibiarkan begitu saja menerobos masuk ruang lingkup pendidikan kita dan setiap hal yang mereka lihat mereka tiru menjadi suatu budaya.

    BalasHapus