NAMA : Fajar Nur Rohmad
NIM : 09410087
BUKU BERJUDUL
“PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA”
Prof.Dr. H.A.R Tilaar, M.Sc.Ed
PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG 2002
A. Kekuatan – kekuatan global yang mengubah Dunia
Dalam Era reformasi masyarakat Indonesia menginginkan terwujudnya suatu masyarakat yang baru yakni masyarakat yang terbuka, maju, dan modern dan ingin meninggalkan pola-pola kehidupan masyarakat orde baru. Hal ini tidak terlepas dari perubahan – perubahan besar yang tengah terjadi dalam kehidupan umat manusia memasuki abad 21. Kekuatan – kekuatan global yang melanda dunia dewasa ini termasuk masyarakat dan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Proses demokratisasi
Usainya perang dingin ditandai dengan lahirnya gelombang demokratisai. Akibat gelombang ini mulailah timbul kesadaran yang semakin meningkat terhadap hak-hak manusia dan tanggung jawab manusia dalam membangun masyarakat sendiri. Masyarakat menginginkan suatu masyarakat yang terbuka, maju, dan modern bukan masyarakat yang totaliter yang menginjak-injak hak asai manusia. Masyarakat di seluruh dunia dewasa ini lebih jauh lagi menginginkan suatu demokrasi yang partisipatoris yaitu meminta rakyat yang berkemampuan untuk ikut serta dalam membangun masyarakatnya sendiri. Pendidikan gaya lama yang menganggap peserta didik seperti gentong diisi semuanya oleh pendidik atau yang oleh Paulo Fraire dikatakan dengan sistem bank, perlu diganti dengan sistem pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan rakyat.
2. Kemajuan Teknologi dan komunikasi dan dunia terbuka
Kemajuan teknologi komunikasi telah membabat batas – batas yang mengisolasi manusia. Lahirlah apa yang disebut masyarakat yang terbuka (open society). Dimana terjadi lairan bebas aliran informasi, manusia, perdagangan, dan bentuk-bentuk dan aktivitas kehidupan global lainnya yang menyatukan manusia. Didalam proses tersebut tentunya terjadi persinggungan antar- kebudayaan. Munculah apa yang disebut kebudayaan global yang selain mempunyai nilai-nilai yang positif juga mengandung bahaya-bahaya yang laten. Keadaan ini memerlukan manusia yang tidak terlempar dari akar kebudayaannya. Manusia harus berada dalam kehidupan yang nyata, ditengah-tengah masyarakat yang mempunyai kebudayaan sendiri. Dunia yang terbuka Telah menciptakan apa yang disebut dunia – tanpa batas. Manusia dewasa ini hidup di dalam apa yang disebut global village atau kampung global. Kini orang berkata-kata mengenai perlu adanya global Governance. Artinya bukanya menghapuskan keberadaan negara-negara dengan pemerintahan masing-masing tetapi yang diperlukan ialah kesatuan arah di dalm kehidupan umat manusia di palnet dunia ini. Oleh sebab pendidikan merupakan bagian dari proses memasyarakat dengan kebudayaannya yang kongkrit, maka pembentukkan masyarakat madani dengan sistem nilai yang diwujudkan tidak terlepas dari konfigurasi nilai-nilai yang terdapat dalam kebudayaan manusia. Masyarakat madani global akan tersusun dari masyarakat – masyarakat madani local dengan kebudayaannya masing-masing.
B. Apakah Masyarakat Madani
Dalam kesamaan manusia itu dimungkinkan akan lahirnya kebudayaan. Dari situlah manusia dapat mempertahankan eksistensinya dan bahkan berkembang memebangun kehidupannya melalaui kerja sama dengan sesama manusia. Di dalam bukunya yang terkenal The Study of Man (1936), Ralph Linton menguraikan mengenai milik bersama manusia di dalam masyarakatnya. Linton mengungkapakan adanya : Univerasal yaitu inti yang memberi bentuk stabilitas dan kebudayaan. Inti dari Common Core dari suatu kebudayaan yang dimiliki oleh semua anggotanya.
Peranan pendidikan dalam membentuk dan mengembangkan kebudayaannya. Pendidikan memperkenalkannya kepada peserta didik nilai-nilai inti dari kebudayaannya. Dengan pengenalan serta penghayatan terhadap nilai-nilai inti ini masyarakat mengalami disentregasi atau menjadi agresi-agresi yang lepas. Dengan pengenalan dan penghayatan terhadap nilai-nilai inti ini maka peserta didik akan dapat mengadakan perubahan pada pranata-pranta sosialnya sebagai pendukung dari nilai-nilai dan kebijakan. Dalam pembangunan masyarakat madani kita lihat ada komponen berperan yaitu individu sebagai pelaku dan di dalam masyarakat dan kedua pranata-pranata sosial yang menampung nilai-nilai budaya yang akan mengatur tujuan bersama. Pentingnya masyarakat madani dalam rangka kelangsungan hidup masyarakat, telah menjadi pokok pemikiran para filosof dan negarawan termasuk yang dikaji didalam ilmu politik.
Banyak tokoh yang membahas tentang pengertian manusia baik ilmuwan dari barat maupun islam serta membahas hubungan antara hak-hak individu dan negara di dalam kebudayaan Islam. Masalah hubungan antara individu dan negara juga merupakan bagian dari pemikiran politik islam. Berbagai tokoh yang membahas tentang hubungan hak individu dan negara anatara lain, Al- Mawardi, Al – Ghazali, Ibn Taimiyah, Ibn Khldun. Organisasi merupakan suatau kebutuhan bagi kehidupan manusia. Ada empat factor yang dapat menjadi penghalang lajunya evolusi masyarakat
1. Penindasan ekonomi dan eksploitasi orang miskin
2. Penindasan politik dari kaum lemah
3. Pentembahan berhala
4. Korupsi oleh pemimpin agama.
Masyarakat Madani Indonesia diakibatkan dengan adanya gerakan-gerakan untuk membentuk masyarakat madani. Cita-cita reformasi yang diinginkan adalah mengakui kebinekaan sebagai modal utama bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan suatu masyarakat madani yang menghargai akan perbedaan sebagai kekuatan bangsa dan sebagai identitas bangsa Indonesia yang secara kultural sangat kaya dan bervariasi.
sangat sulit jika kita berbicara masalah budaya Indonesia. apalagi masyarakat madani Indonesia. ditengah arus globalisasi yang semakin menggila, pertempuran berbagaimacam kebudayaan tak dapat dielakkan.. indonesia yang dulu di kenal sebagai salah satu bangsa timur yang menjunjung tinggi tata krama masyarakat, suka gotong royong, suka menolong, ramah terhadap tetangga, kni mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan budaya dominan.
BalasHapusmungkin benar jika dikatakan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan dan memajukan suatu budaya. namun kita juga harus ingat bahwa pendidikan disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat..
nah, ketika masyarakat sudah dililit dengan kebutuhan kapitalis, apakah pendidikan juga harus memenuhi kebutuhan kapitalis..?
padahal efek dari kapitalis, dapat melunturkan budaya asli Indonesia... mungkin ini merupakan dilema bangsa Indonesia sekarang ini...
BRO,, BUDAYA Indonesia sekarang ini bukan merupakan sebuah budaya yang maju,, arus globalisasi tidak dapat ditanggapi sebagai suatu yang positif oleh sebagian masyarakat kita, tayangan didalam tv pun yang jelas jelas merusak akar budaya kita seakan akan dibiarkan begitu saja menerobos masuk ruang lingkup pendidikan kita dan setiap hal yang mereka lihat mereka tiru menjadi suatu budaya.
BalasHapus