Senin, 26 Maret 2012

tugas RESENSI


Maherlina Muna Ayuhana NIM. 09410121 PAI B
Judul               : Spiritualitas dan Seni Islam
Pengarang       : Seyyed Hossein Nasr
Penerbit           : Mizan
Tahun              : 1993
Cetakan ke-     : 1
Halaman          : 230
Spiritualitas dan Seni Islam
            Buku ini mencoba melihat sekilas aspek- aspek khusus seni Islam dari sudut pandang spiritual Islam dan yang berkaitan dengan prinsip- pinsip wahyu Islam. Buku ini merupakan sebuah studi khusus mengenai sisi- sisi terpenting seni Islam, yang meliputi sastra, musik, dan seni plasik, di bawah cahaya konsepsi Islam tentang seni yang suci dan filsafat seni Islam, bila filsafat seni dipahami dalam pengertian tradisionalnya.
            Seni Persia pun banyak diangkat dalam buku ini mengingat latar belakang kultur pengarang sendiri. Selain itu, seni Persia dari periode Islam, walaupun terdapat corak kebesaran Persianya dan sesuai dengan cita rasa orang –orang Persia, juga merupakan seni Islam dalam pengertian tradisional. Oleh karena itu, seni Persia disajikan secara lengkap untuk memperlihatkan hubungan universal antara spiritual Islam dan seni Islam.
            Dua sumber spiritual Islam adalah al- Qur’an dan sunnah. Tanpa adanya kedua sumber tersebut, tidak aka nada seni Islam. Suatu karya seni dapat dikategorikan sebagai seni Islam bukan hanya karena diciptakan oleh seorang Muslim, tetapi juga dilandasi oleh wahyu Ilahi. Seni Islam adalah buah dari spiritualitas Islam dilihat dari sudut pandang asal kejadiannya dan sebagai sebuah bantuan, yang memperlengkapi dan membantu kehidupan spiritual dari titik realisasi yang menguntungkan atau kembali ke sumber.
Tilawah al- Qur’an Al- Karim sebagai seni suci Islam yang bersifat musikal par excellence, merupakan sumber seni suara tradisional, termasuk kaligrafi, yang merefleksikan pada bidang duniawi tulisan Firman-Nya, sebagai cikal bakal seni plastik. Kaligrafi Al- Qur’an menyuarakan wahyu Islam dan sekaligus menggambarkan tanggapan jiwa orang- orang Islam terhadap Pesan Ilahi. Titik- titik yang ditulis oleh pena Ilahi menciptakan pola dasar surgawi tentang kaligrafi Al- Qur’a dan juga garis- garis serta kandungan- kandungan hukum alam yang tidak hanya membentuk ruang angkasa, namun juga ruang arsitektur Islam.
Arsitektur Islam par excellence adalah masjid yang merupakan ‘pembentukan kembali’ dan ‘ikhtisar’ dari keselarasan, ketertiban, kedamaian alam semesta yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai rumah peribadatan abadi kaum Muslim. Dengan melakukan shalat di masjid, seorang muslim berarti kembali ke pusat alam, bukan secara eksternal melainkan melalui hubungan batin yang menghubungkan masjid dengan prinsip- prinsipnya ke ruang sakral alam primordial yang luas dan teramat luas, ke tingkat alam suci yang mampu menahan gencarnya serangan- serangan manusia anti-tradisional (promethean). Arsitektur Islam membentuk kesatuan sekaligus keanekaragaman, keselarasan dan keteduhan di mana pun, di lingkungan kota dan desa.
Dalam sejarah Islam, Persia merupakan satu dari pusat peradaban Islam terutama dalam seni. Terlihat secara jelas hubungan antara prinsip- prinsip seni suci Islam dan spiritualitas, baik seni plastik maupun seni sonoral. Seni Persia yang sekaligus seni Islam, melambangkan kulminasi seni Islam dan salah satu puncak kejayaannya.
Sastra menjadi kajian penting untuk memahami hubungan antara seni dan spiritualitas Islam. Karena ajaran Islam berdasarkan pada Firman Allah yang diwahyukan sebagai kitab suci, maka sastra menempati posisi yang utama dan istimewa di antara berbagai bentuk seni yang ada di hamper seluruh masyarakat Islam. Di dunia Timur selalu terdapat aspek logika dalam syair dan aspek puitis dalam logika yang mengagumkan, bahkan sekarang berbagai bahasa Timur mengajarkan karya- karya yang bersifat logika dalam bentuk puitis sehingga mudah dikuasai.
Manthiq Al- Thayr karya Farid Al- Din ‘Aththar merupakan sebuah ode (syair pujian) yang digubah untuk keluarga makhluk yang bersayap, misalnya burung. Bahasa burung (Maqamat-I Thuyur) membicarakan tentang sayap burung yang melambangkan hakikat realitas penerbangan, dan pendakian melawan seluruh hal yang merendahkan derajat serta menurunkan kekuatan dunia ini, yang akhirnya mengantar pada kebebasan dari kungkungan duniawi yang serba terbatas.
Dalam karya ‘Aththar telah ditemukan contoh terbaik tentang hubungan antara seni Islam dalam bentuk kesusastraaan dan spiritualitas Islam. Pada waktu yang bersamaan, lahirlah seorang penyair dengan pencapaian tertinggi sekaliggus seorang wali yang dipuja-puja di seluruh Khurasan. Karyanya merupakan bagian terbesar yang dicuplik oleh diri Jalal Al- Din Rumi sehingga dapat ditemukan perpaduan sempurna sastra Islam dan juga musik dengan spiritualitas Islam.
Berbicara mengenai seni dan spiritualitas Islam tentu didalamnya menyinggung musik. Musik berfungsi unttuk menentramkan pikiran dari beban kemanusiaan, dan menghibur tabiat manusia. Musik spiritual adalah music Yang Mahabenar (Al- Haqq). Musik spiritual berasal dari Tuhan, ia berada di hadapan Tuhan, di dalam Tuhan, dan bersama Tuhan. Musik spiritual ada tiga macam, yaitu bagi kaum awam, kaum elit, dan kalangan elitnya elit. Sesungguhnya Islam melarang musik dijadikan profanasi yang tereksternalisasi. Sementara di tingkat eksoteris ia tetap dibatasi hanya untuk saat dan keadaan tertentu, misalnya musik dengan tegas dibatasi oleh peraturan untuk menjaganya dari pembangkitan nafsu- nafsu hewani, secara esoteric musik menjadi sarana untuk mengubah perasaan dan jiwa. Kecuali ketika musik dimainkan di bawah kondisi yang menjamin penundukan hawa nafsu sebelum pengaruh musik masuk dalam diri pendengar.
Tasawuf adalah sarana yang memungkinkan pengaksesan kesunyian yang tersembunyi di pusat wujud manusia. Kesunyian merupakan bentuk musik paling merdu yang hanya didengar oleh para wali dan merupakan sumber seluruh aktivitas serta perbuatan yang penuh arti, sekaligus menjadi sumber keberadaan dan kehidupan manusia. Tasawuf mengadopsi musik klasik Persia dan berbagai bentuk musik lainnya untuk diperlembut dn disempurnakan sehingga menjadi sarana yang cukup handal untuk mencapai tujuan- tujuannya.
Hubungan antara seni dan spiritualitas Islam tentu dapat dilihat dalam seni plastik. Di Persia, kebanyakan miniatur berisi adegan kepahlawanan, yang melukiskan peperangan para pahlawan Persia klasik. Sebagian besar miniatur Prsia tidak melukiskan dunia profane, melainkan dunia perantara yang berada di atas dunia fisikal dan menjadi pintu gerbang menuju tingkatan wujud yang lebih tinggi.
Makna kehampaan memainkan peran positif dalam seni maupun dalam arsitektur Islam dengan mentransparankan materi, menyingkapkan sifat kesementaraannya dan bahkan pada saat yang sama menyusupkan Kehadiran Tuhan dalam bentuk- bentuk material. Pengunaan kehampaan dalam seni Islam, bersama dengan bentuk lain simbolisme abstrak, hanya menjadi sarana seni dan arsitektur untuk mengindikasikan Keesaan yang ada di mana- mana sekaligus berada di atas segalanya.
Di dalam buku Spiritualitas dan Seni Islam, pencurahan gagasan pengarang yang pada buku ini sangatlah sistematis. Buku ini dilengkapi dengan gambar- gambar yang menunjang pembahasan sehingga dapat membantu pembaca untuk memperoleh informasi tentang gambar alat-alat.
Dengan bahasa yang formal dan ilmiah, pembaca diharuskan untuk mengulang- ulang bacaannya agar memperoleh pemahaman yang sejalan dengan buku, jika tidak, pembaca akan merasa kesulitan untuk memahami buku tersebut.

3 komentar:

  1. ternyata,... saya bacanya telat,... mbak maherlina sudah meresensi buku yg sy resume dengan judul yg sama,... saya terlambat posting nya,... salut buat mbak maher,...

    BalasHapus
  2. sangat menarik apa yang dikatakan sayyed hassan nasr dalam buku yang telah diresensi mbak maherlina ini.. dari apa yang di tulis diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa kalam-kalam illahi seperti al-Qur'an dapat disampaikan melalui berbagai macam cara. dan tilawah qur'an serta kaligrafi al-qur'an merupakan salah satu trobosan dalam syi'ar agama. namun sering kali kita hanya terpaku pada hal-hal yang sudah ada, tetapi cenderung sulit untuk menemukan trobosan baru guna menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dan letak geografis. tilawah qur'an dan kaligrafi islam dapat kita temukan dimana-mana, seolah tilawah dan k
    aligrafi merupakan satu-satunya sarana yang ada untuk menyebarkan keindahan dari alqur'an.
    saya kira kita harus mencari trobosan-trobosan baru dalam pengembangan seni dalam islam. kita harus menyadari bahwa islam adalah sesuatu yang hidup dan dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan, tetapi tetp tidak meninggalkan essensi dari islam. dan yang bisa membuat islam hidup adalah kehidupan dari kita sendiri. bagaimana kita membuat islam hidup...???

    BalasHapus
  3. iya,,,,anda telat....xixixi
    ahmad mubarok:
    bagaimana kita membuat islam hidup?
    menurut saya, islam dapat hidup karena kita sebagai muslim yang harus menghidupkannya.selain kita mau siapa lagi?
    islam itu hidup jika kita senantiasa menghadirkan nuansa Islam di setiap hembusan nafas kita.
    dengan menonjolkan identitas Islam pada diri kita, Islam dengan sendirinya terpancar.
    misalnya:kita senantasa hidup dengan bersih.
    dalam Islam, bersih itu adalah segaian dari iman. jiwa kita senantiasa menjalankan hidup dengan bersih, Islam akan hidup dalam kehidupan kita.
    maf bil salah.....^^

    BalasHapus