Jumat, 11 Mei 2012

LAPORAN TOUR BUDAYA KELOMPOK 1


LAPORAN TOUR BUDAYA KELOMPOK 1
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Budaya dan Seni dalam PAI
Dosen Pengampu: Nur Saidah, S.Ag., M.Ag.


Disusun Oleh:
1.    Ahmad Mubarok    (09410003)
2.    Sri Sunarti                (09410021)
3.    Qisthi Alina N.A.     (09410023)
4.    Yhulis                       (09410043)
5.    Della Herawati         (09410052)
PAI-B

PRODI  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012
LAPORAN TOUR BUDAYA KE SMK N 5 YOGYAKARTA

   
A.  Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.



A.  Sekilas Tentang SMK N 5 Yogyakarta
SMK N 5 Yogyakarta terletak di Jln. Kenari 71, Yogyakarta. Adapun visi dan misinya ialah:
Visi :  Menjadikan SMK Negeri 5 Yogyakarta sebagai lembaga yang unggul untuk menghasilkan tamatan yang mampu berkompetisi di era global dengan berbasiskan Budaya Daerah yang dilandasi iman dan taqwa.
Misi :
·         Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta Diklat melalui pembinaan agama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
·         Menjadikan SMK Negeri 5 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan Seni Rupa dan Kriya yang berstandar internasional.
·         Mewujudkan tamatan yang mampu mandiri, produktif, kreatif, dan profesional dalam mengembangkan kariernya masing-masing.
·         Menyelenggarakan program layanan manajemen yang prima.

B.  Hasil Tour Budaya Seni Rupa di SMK N 5 Yogyakarta
1.    Hasil Wawancara dengan Bp. Arief Hamid Selaku Ketua Program Keahlian DKV (Desain Komunikasi Visual)
Pengembangan seni rupa di SMK N 5 Yogyakarta menjadi bagian dari jurusan (program keahlian). Pada awalnya hanya bernama jurusan seni rupa, namun pada perkembangannya sekarang ini terbagi menjadi dua jurusan yaitu: jurusan animasi dan DKV (Desain Komunikasi Visual). Animasi berkembang karena seiring perkembangan teknologi. Masing-masing jurusan terdiri dari 2 kelas untuk kelas X dan XI, serta 1 kelas untuk kelas XII.
Yang diunggulkan adalah keahlian membuat gambar, sketsa, bentuk, teknik atau perspektif proyeksi, nirmana (warna, komposisi, dll). Adapun yang menjadi kopetensi dasar kejuruan DKV yaitu: komputer, fotografi, videografi, cetak saring atau sablon. Semuanya memanfaatkan teknologi dengan pengerjaan manual pada pola dasar saja.
Prestasi yang pernah diraih cukup membanggakan, diantaranya:
a.    Juara 1 tingkat DIY untuk lomba poster dan cover buku. Untuk lomba ini yang dinilai lebih ke seni rupanya.
b.    Juara 1 tingkat Nasional lomba grafis desain teknologi.
c.    Finalis Asean Skill.
d.   Juara 1 tingkat Nasional lomba poster dengan tema “karakter bangsa” dan “global warming”.
e.    Juara 1 tingkat DIY lomba mural.
f.     Dll.
Beberapa hasil karya siswa dapat dipasarkan atau dikomersialkan, diantaranya : mug, pin dan stiker. Untuk aplikasi karya seni sendiri mereka umumnya tetap mengindahkan nilai-nilai etika dalam Islam sekalipun tidak lepas dari nilai-nilai estetika. Hal ini terbukti dengan tidak adanya karya siswa yang melanggar SARA.

2.    Hasil Wawancara dengan Talita (Siswa kelas XI DKV B Selaku Perwakilan OSIS)
Secara umum ia memandang karya seni sesuai dengan estetika, jangan melihat bahwa itu hal yang tidak pantas atau porno. Di SMK 5 Yogyakarta hal-hal yang berbau fulgar tidak ada. Lebih banyak pada obyek-obyek biasa secara umum. Pengunaan tema dalam pembuatan seni lebih banyak ditentukan oleh guru, siswa dituntut untuk membuat seni secara bebas sesuai dengan tema tersebut. Kebanyakan tema yang sering digunakan adalah modernisasi, sedangkan untuk tema alam agak dikurangi.
Karena ini merupakan sekolah SMK maka dari jurusan ini diharapkan mencetak para wirausahawan bukan sebagai budayawan ataupun seniman. Pada kenyataannya dari jurusan ini telah mencetak beberapa siswa yang telah membuka usaha sendiri, seperti menjual pin desain sendiri, menjual mug desain sendiri, menjual kaos desain sendiri (clothing), dll. Untuk pin di jual dari 3.000-10.000 tergantung ukuran dan bahan (dov atau glofy), sedangkan mug dengan berbagai model dan desain dibandrol 30.000-60.000.  Pemasaran seni rupa ini biasanya dilakukan secara kelompok dan personal.
Menurut Talita bahwa sekarang perkembangan seni rupa tidak bisa lepas dari pengaruh agama. Ia juga memahami bahwa ada hadits-hadits yang melarang menggambar makhluk-makhluk hidup. Oleh karena itu ia mengurangi menggambar makhluk hidup, lebih ke desain grafis, gambar benda mati dan alat-alat komunikasi. Secara umum bahwa tidak semua siswa memahami ini, apalagi sekolah ini tidak hanya menerima siswa yang beragama Islam, namun juga ada agama yang lainnya. Sehingga seni yang berkembang sekarang lebih pada ke arah universal.
Seni ini sekarang tidak hanya dipandang sebelah mata, sebab di sekolah SMK 5 Yogyakarta sudah ada pelatihan dan pertukaran pelajar dalam hal seni yaitu dengan siswa Thailand. Bahkan dalam waktu 1 bulan ini beberapa siswa telah diundang ke Thailand untuk studi banding disana.

3.    Dokumentasi Hasil Karya Seni Rupa Siswa



                                                                 














  
         

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar