Kamis, 31 Mei 2012


PEMBELAJARAN SENI TARI DI TK ROUDLOTUL ATHFAL UIN SUNAN KALIJAGA

Di susun oleh kelompok 5:
Lutfi Hermawan
Ulfiah Husni Anjari
Ahmad Fakhrurrozi
Khaerul Fauzi
Muh . Alim Kahfi
Pamor Bayu Nuswantoro

A.    Gambaran umum TK Raudlotul Athfal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

TK Raudlotul Athfal merupakan suatu lembaga pendidikan taman kanak-kanak formal yang terletak di kota sleman Yogyakarta, tepatnya di Jl. Marsda Adisucipto UIN sunan Kalijaga kiri fakultas Syrariah UIN bagian belakang.
Taman kanak-kanak yang berjumlah kurang lebih dari 90 anak ini terdiri dari  4 kelas yang terbagi menjadi kelas A1, A2, B1, dan B2. Di mana A1 dan A2 merupakan kelas tingkat terrendah atau sesuai dengan umur yang paling belia atau lebih di kenal dengan sebutan kelas nol kecil, sedangkan kelas B1 dan B2 merupakan kelas yang mempunyai umur yang lebih tua di bandingkan A1 dan A2, kelas ini juga sering di sebut dengan nol besar yang berarti kakak kelas dari A1 dan A2.
Seperti yang telah di paparkan di atas dengan jumlah peserta didik yang tidak sedikit untuk kategori taman kanak-kanak, TK Raudlotul Athfal mempunyai jam belajar yang cukup sistematis dalam prosesnya, sama halnya dengan lembaga formal lainya TK Raudlotul Athfal membuka proses pembelajaran dari hari senin-sabtu pada pukul 7.00-10.30 dan mempunyai jam istirahat selama 30 menit yakni pukul 9.30-10.00 setiap harinya. Dalam proses pembelajaranya TK R.A memulainya dengan kegiatan berdo’a bessama dan membaca asma’ul khusna dengan lagu islami yang di pimpin oleh wali kelas masing-masing. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwasanya TK R.A menerapkan unsur atau nilai kesenian dalam proses pembelajaranya, sesuai dengan visi dan Misi yang tertulis pada papan reklame yang peniliti lihat di TK R.A. adapun visinya yakni “ menjadi pusat bermain dan belajar bagi anak didik yang mampu menyiapkan kesiapan fisik, mental, intelektual dan spiritual untuk  jenjang sekolah dasar” dengan misi
1.      Mengantarkan anak didik memiliki ahlak yang mulia (al-ahlak al-karimah) pengetahuan ilmu dasar agama islam dan ilmu umum, serta ketrampilan hidup dan ketrampilan social.
2.      Menanamkan nilai-nilai keislaman dan kepribadian islami melalui pembelajaran dalam keseluruhan materi pelajaran
3.      Memberikan keteladanan dalam kehidupan atas dasar nilai-nilai ajaran islam yang di wujudkan dalam embiasaan pergaulan di sekolah maupun di rumah( masyarakat)
4.      Menumbuhkambangkan bakat dan minat anak didik melalui kegiatan bernyanyi, menari, drum band, renang pengenalan perpustakaan dan lain-lain.
5.      Mengembangkan metode pembelajaran yang atraktif, bijak, dan menyenangkan.
Dari visi dan misi di atas dapat kita lihat bahwasanya guna menjadikan anak didik yang mampu bersaing tidak hanya dalam ranah intelektual melainkan kesenian yang yang di kembangkan di TK R.A.
  Tidak hanya hal tersebut  di TK R.A mempunyai beragam kesenian yang di minati oleh para peserta didiknya, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar melalalui seni. Adapun kesenian yang ada di TK R.A di antaranya:
1.      Seni suara/ bernyanyi
2.      Seni music/ drum band
3.      Seni lukis/ menggambar
4.      Seni tari
5.      Rebana
Dari beberapa kesenian di atas peserta didik cenderung banyak yang berminat pada kesenian lukis/ menggambar di dalamnya juga termasuk mewarnai. Bahkan pada kompetisi mewarnai se-DIY TK R.A pernah meraih kejuaraan. Walupun demikian di sini peneliti akan lebih meneliti lebih dalam pada kegiatan kesenian tari yang ada di TK R.A. di mana pada kegiatan tersebut lebih banyak para peserta didik perempuan yang lebih berminat di bandingkan dengan laki-laki, namun ada pula beberapa peserta didik laki-laki yang mengikuti gerakan-gerakan tarian yang di ajarkan beberapa guru tari mereka.




B.     Pelaksanaan dan tata cara kesenian tari di TK raudlotul Athfal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Dari eman hari pembelajaran yang di mulai dari pukul 7.00-10.30, pelaksanaan kesenian tari di TK R.A berjalan selama satu kali dalam satu minggu setiap hari rabu tepatnya pukul 9.30-11.00 di loby gedung TK R.A.
Dalam pelaksanaanya kegiatan seni tari ini terbagi menjadi beberapa kelompok, kelompok 1,2,3 dst, dari masing-masing kelompok melakukan gerakan tari yang berbeda, tiap-tiap kelompok terdiri dari 6-10 orang, kebanyakan dari anak-anak yang mengikuti kesenian tari ini mayoritas anak perempuan, karena seperti yang kita ketahui bahwasanya anak laki-laki kurang tertari dengan kesenian menari ini, mereka lebih suka pada kesenianmelukis atau drum band. Pembelajaran tari ini di lakukan sekaligus untuk latiahan para peserta didik TK R.A apabila suatu saat ada kompetisi menari antar TK. Gerakan –gerakan tari yang ada di sekolah ini ada gerakan yang cenderung modern dan ada pula yang cenderung tradisional, untuk membedakan di antara keduanya ini dapat di lihat pada music yang mengiri tarian mereka, namun tetap tidak keluar dari ranah keislaman. Untuk tarian yang sifatnya lebih modern mereka menggunakan music islami yang modern atau music-musik yang muncul zaman sekarang seperti lagu dari Hadad Alwi “ya rabbibil mustofa”  dan untuk tarian yang tradisional mereka juga menggunakan lagu tradisional yang islami di mana lagu tersebut menggunakan bahasa jawa.
Di samping hal itu ada beberapa hambatan-hambatan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kesenian tari yang ada di TK R.A ini baik dari segi sarana dan prasarana ataupun kendala pada peserta didik itu sendiri seperti:
1.      Tempat pelaksanaan kegiatan tersebut di mana pada kegiatan tari di lakukan di loby sekolah sehingga terlihat tidak rapi dan tampak acak-acakan, mungkin akan lebih efektif jika sekolah tersebut mempunyai aula khusus untuk kegiatan tari.
2.      Kurangnya motivasi bagi peserta didik untuk ikut andil dalam pembelajaran tari tersebut khususnya bagi anak didik laki-laki, yang mana itu datang dari gurunya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya (keluarga)
3.      Ketidak aturan dalam mengkondisikan para anak didik, dalam problem ini mungkin dapat di maklumi karena anak didik yang ada di Taman kanak-kanak merupakan anak yang masih di bawah umur, sehingga tidak di mungkinkan mengajari mereka dengan kekerasan, karena dapat mempengaruhi psikologi peserta didik.
 Kesenian tari di TK R.A di laksanakan sekaligus untuk menutup kegiatan belajar-mengajar pada hari rabu. Pada akhir pembelajaran uniknya ada tarian berupa senam di mana semua anak didik baik laki-laki maupun perempuan mengikuti senam tersebut, tidak hanya itu bahkan semua gurupun mengikuti tarian yang berupa senam tersebut

C.     Tujuan dan Manfaat kegiatan

Adapun dari segi tujuan dan manfaat kegiatan kesenian tari yang ada di TK R.A seperti:
a)      Peserta diharapkan dapat mengetehui kesenian tari dengan baik dan benar sesuai dengan tajwid tata seni tari.
b)      Peserta diharapkan dapat mempraktekan tari menggunakan gerakan-gerakan yang indah dan anggun sesuai dengan kebudayaan yang berlaku dan islami.
c)      Peserta disiapkan untuk dapat tampil dalam berbagai kegiatan keagamaan ataupun kebudayaan perlombaan tari.
d)     Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik  untuk menari dalam even-even penting seperti perpisahan sekolah dan lain-lain.
e)      Memperbaiki gerakan-gerakan tari yang kurang sesuai
f)       Menumbuhkan motivasi atau rasa ingin tau untuk mempelajari kesenian tari.
g)      Melalui kesenian tari dapat membuat peserta didik belajar kesabaran dan kelemah gemulaian melalui gerakan-gerakan yang lembut
h)      Melatih konsentrasi peserta didik dalam menciptakan suasana yang lebih tenang.
Dari beberapa manfaat yang di tuliskan di atas, kesenian tari di TK R.A  terbilang berhasil dalam mengajak peserta didik untuk berpartisipasi atau berperan aktif dalam pembelajaran seni tari, selain itu membuat peserta didik lebih percaya diri untuk berani tampil di depan publik.
D.    Apresiasi peneliti terhadap kegiatan

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan observasi yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 dan 23 Mei 2012 setiap pukul  9.30-11.00 WIB, team survey memberikan apresiasi yang baik terhadap pelaksanaan pembelajaran seni Tari di TK R.A . Hal ini meliputi :
1.      Adanya seni tari merupakan suatu wujud usaha untuk meningkatkan motivas ipeserta didik dalam belajar kesenian tari terutama tarian daerah.
2.      Dengan adanya kesenian tari peserta didik dapat mengetahui berbagai macam variasi lagu seni tari baik tari tradisional maupun modern.
3.      Kesenian tari dijadikan suatu wadah untuk menampung potensi dan bakat peserta didik taman kanak-kanak khususnya dalam bidang seni tari
4.      Dapat memacu peserta untuk berlomba-lomba dalam kegiatan menari secara baik dan benar sesuai dengan  dengan gerakan-gerakan yang indah dan variatif
5.      Seni tari di TK R.A merupakan salah satu wadah bagi perintis munculnya perkembangan budaya jawa khususnya dalam bidang tari .
Disamping itu, tentunya kesenian tari di TKR.A mempunyai beberapa kekurangan seperti, dalam pelaksanaanya kesenian tari di TK R.A kurang bias membangun minat atau motivasi bagi peserta didik laki-laki.





LAMPIRAN
A.      Pedoman Wawancara
1.      Berapa banyak jumlah peserta didik yang bersekolah di TK R.A?
2.      Bagaimana proses pembelajaran di setiap harinya?
3.      Kesenian apa saja yang ada di TK R.A?
4.      Kesenian apa yang paling menonjol di TK R.A?
5.      Bagaimana pelaksanaan kesenian tari yang ada di TK.R.A
6.      Apkah manfaat dan fungsi dari kesenian tari bagi Peserta didik TK R.A?
7.      Apa saja hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran seni tari yang ada di TK R.A?
8.      Bagaimanakah tingkat keberhasilan kesenian Tari di TK R.A dalam memotivasi peserta didik unruk ikut aktif dalam kesenian tari?
B.       Pedoman observasi
1.      Pelaksanaan pembelajaran seni tari di TK R.A
C.     Pedoman dokumentasi
1.      Proses kesenian Tari
2.      Keadaan guru dan peserta didik
3.      Sarana dan prasarana







LAMPIRAN
Catatan Lapangan
Observasi Kegiatan seni tari

Topik/Bahan    : Tari
Kelas               : seluruh peserta didik
Hari/Tanggal   : Rabu/23 Mei 2012
Jam                  : 9.30 s/d selesai
 

Deskripsi data:
Observasi kegiatan seni tari adalah yang observator lakukan pertama kali, observasi dilakukan secara global sehingga mendapatkan data sebagai berikut:
Kegiatan tersebut bertempat di salah satu taman kanak-kanak Raudlotul Athfal UIN Sunan Kalijaga. Adapun peserta yang mengikuti kelas ini kurang lebih 30 orang, walupun jumlah peserta didik yang ada kurang lebih 90 anak. Observator secara langsung mengikuti dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran kegiatan kesenian tari tersebut.
Terdapat presensi bagi peserta yang mnegikuti kegiatan tersebut. Kegiatan seni tari dilaksanakan dengan cara menirukan guru kesenian tari yang di datangkan oleh TK R.A  yakni mengikuti gerakan tari itu secara bessama-sama.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tertib dan teratur walaupun para guru agak sedikit kuwalahan dalam mengarahkan peserta didik unrtuk mengikuti kegiatan tersebut mengingat pesertanya adalah anak-anak yang masih di bawah umur sehingga membutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam mengarahkan mereka.
Kondisi peserta didik sangat antusias khususnya peserta perempuan dalam memperhatikan dan menirukan gerakan yang di praktekan oleh guru seni mereka. Setelah di berikan kesempatan meniru gerakan guru pada proses pemanasan peserta didik di beri kesempatan untuk menari secara individual dan tentunya masih dalam pengawasan guru tari mereka. Guru membenarkan gerakan yang sekiranya kurang pas atau sesuai dengan lagu yang mengiringi terian tersebut, serta mengoreksi kekeliruan pada gerakan yang tidak sesuai dengan lagu yang mengiringinya.
Dalam kesenian tari terdapat gerakan yang hanya terpaut pada beberapa lagu, khususnya pada tarian yang sifatnya tradisional.Sehingga ketika menarikanya akan terlihat gerakan yang berbeda dari dance, di mana gerakanya lebih lembut dan kalem. Dengan demikian para peserta didik atau penari akan terlihat indah dan anggun dalam gerakanya.

3 komentar:

  1. pengembangan seni kepada anak sejak usia dini merupakan langkah yang sangat positif. sejak dini anak diajari mengenal seni budaya, lalu lama-lama mereka akan mencintai seni budaya negeri sendiri.

    Yhulis 09410043

    BalasHapus
  2. Subhanallah,, anak adalah titipan ilahi,mau jadi seperti apa anak itu tergantung bagaimana orang tua memahatnya. Jika di didik dengan mencaci maka jangan salahkan jika anaknya kelak akan menjadi seorang pencaci,oleh karena itu kita sebagai calon pendidik harus berhati-hati dalam bertutur dan perlu belajar lebih banyak lagi mendidik anak menjadi generasi Qur'ani

    BalasHapus
  3. manusiadi lahirkan dalam keadaan suci, dengan di bekali fitrahnya masing-masing. dengan tujuan kelak mereka mampu mengembangkan fitranya di masa mendatang sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan, selain itu fitrah yang juga dapat di katakan potensi dalam pengembanganya perlu adanya arahan. sebagai calon guru sekaligus calon orang tua, kita harus mampu membimbing dan mengarahkan potensi yang di miliki anak yersebut secara natural, tanpa adanya paksaan. dengan demikian jika potensi yang berkembang yang di kembangkan sesuai dengan yang di miliki anak, maka akan banyak tercetak enerasi manusia yang paripurna.

    BalasHapus