Jumat, 18 Mei 2012

laporan kelompok 2

LAPORAN PENELITIAN
(Tour Budaya: Seni Musik di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta)

Laporan Penelitian ini guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Pengembangan Seni dan Budaya PAI
Dosen Pengampu: Dra. Nur Saidah, M.Ag.


Disusun oleh:
Imawati
Suharyanto
Laila Nur Wahyuni
Maesaroh
Luthfiana Hanif
Fajar Nur Rohmad
           
Semester VI
Kelas PAI B

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012



LAPORAN TOUR BUDAYA

Peneliti    : Maesaroh, Luthfiana Hanif, Laila Nur Wahyuni,     Imawati, Fajar Nur Rohmad, Suharyanto.
Waktu Penelitian        : Sabtu, 5 Mei 2012
Jam                : 15.00 – 16.30 WIB
Tempat            : SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta
Obyek Penelitian        : Marching Band BAGASKARA
Metode Pengumpulan Data    : Observasi, Wawancara, Dokumentasi
Hasil Penelitian        :
Berdasarkan hasil observasi langsung, wawancara dan dokumentasi, penelitian yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 5 Mei 2012 di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, jam 15.00-16.30 dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:
Nama kegiatan     : Marching Band BAGASKARA
Waktu Pelaksanaan    : Setiap Sabtu jam 14.30-17.00 WIB
Pembimbing     : Sdr. Yongki Wahyono dan Sdr. Fauzi Abdurrahman
Anggota Kelompok Marching Band:
Marching Bell     : 6 anak
Snar Drum         : 6 anak
Cymbal         : 2 anak
Kwintom         : 2 anak
Bass Drum         : 4 anak
Pianika         : 30 anak
Mayoret         : 1 anak
Lagu-lagu yang pernah dimainkan oleh kelompok Marching Band Bagaskara antara lain adalah: Kebesaranmu (ST 12); Sang Surya; Anak Tanya (Bimbo); serta lagu-lagu pop yang lainnya.
Menurut Sdr. Yongki, dengan adanya ekstra kurikuler Marching Band ini, anak-anak dapat mengisi waktu luang mereka dengan sesuatu yang bermanfaat, mengasah bakat bermusik, dapat membangun keseimbangan otak kanan dan otak kiri, membangun kerjasama, kekompakan, dan meningkatkan prestasi non akademik. Hal ini juga cukup senada dengan Livia (mayoret) yang menyatakan kesenangannya mengikuti kegiatan marching band ini. Selain rekan-rekan di marching band seru-seru, ia pun juga menyatakan bahwa ia dapat mengasah kemampuan bermusik dan mendapatkan pengalaman.
Pelaksanaan latihan diadakan secara terpisah, artinya setiap mereka diberikan tempat berbeda berdasarkan jenis alat music yang digunakan. Setelah cukup menguasai mereka akan disatukan dalam satu kelas yang kemudian membawakan lagu yang telah mereka latih dengan dipimpin oleh seorang mayoret. Pada kesempatan tour  budaya yang dilaksanakan kali ini, lagu yang dibawakan berjudul “Sang Surya”. Marching Band BAGASKARA juga mampu menarik para alumnusnya untuk dating kembali dalam latihan-latihannya, sekalipun mereka sudah berada pada jenjang sekolah lebih tinggi. Sesuai pernyataan Sdr. Yongki Wahyono sebagai pembimbing, bahwa mereka (para alumnus) dating ke latihan-latihan yang dilaksanakan oleh kelompok marching band ini dengan keinginan sendiri. Artinya sebenarnya dari pihak marching band tidak menghubungi secara khusus kepada mereka, akan tetapi rasa cinta terhadap marching band yang pernah mereka ikuti yang telah memanggil mereka untuk menemani adik-adik juniornya berlatih.
Untuk mengakomodasi anggota yang ingin lebih berkarya, marching band Bagasakara juga mempunyai sebuah mading, dimana didalamnya ada informasi, tulisan tentang kelompok dan dokumentasi-dokumentasi kegiatan yang up to date. Mading BAGASKARA juga merupakan bukti  eksistensi kedua marching band ini. Dimana kegiatan-kegiatan maching band dapat dilihat secara umum oleh warga SMP Muhammadiyah 7 dan orang luar yang dating, sehingga eksistensi keberadaan marching menjadi lebih terasa. Eksistensi ini diperkuat pula dengan prestasi yang diraih antara lain: juara 2 tingkat SMP se-DIY, juara 2 Festival Anak Nusantara VII 2011 Bahana Percusion Indonesia, dan lain sebagainya.


2 komentar:

  1. terimaksih masukan dan sarannya temn2 ,,, untuk kedepan akan kami perbaiki.... mksh semuanya.... terutama bu nur ....

    BalasHapus
  2. dalam praktiknya memang di akui berbagai kalangan bahwa kesenian marching bang atau drum band,lebih di minati para peserta didik dibandingkan dengan ekstra kulikuler yang berkaitan dengan al-qur'an. karena pada faktanya kesenian marching band lebih menarik, dan di sini yang akan penulis sampaikan adalah, sebagai calon guru PAI ada baiknya kita mampu menciptakan sebuah kreatifitas supaya kesenian yang berkaitan dengan Al-qur'an lebih di minati peserta didik, dan tidak kalah dengan kesenian lainya seperti tari, menyanyi, drum band. dan kesenian-kesenian modern lainya.

    BalasHapus